Tiga koperasi siapkan uji coba pengiriman 30 ton biji kakao

Tiga koperasi siapkan uji coba pengiriman 30 ton biji kakao

26/02/2019
Maria Serenade Sinurat
Maria Serenade Sinurat
Communication Coordinator
+6281139607490

Tiga koperasi siapkan uji coba pengiriman 30 ton biji kakao

Tiga koperasi petani kakao dampingan Rikolto di Sulawesi bersiap melakukan uji coba pengiriman 30 ton biji kakao kepada PT. Kalla Kakao Industri (KKI), salah satu pabrik pengolahan biji kakao terbesar di Indonesia. Hal ini disepakati melalu pertemuan tripartit antara Rikolto, KKI dan perwakilan dari koperasi Amanah, Masagena dan Cahaya Sehati di Makassar, Senin (18/2).

Uji coba pengiriman ini akan dilakukan mulai akhir Februari 2019. Melalui uji coba ini KKI dapat mengetahui kualitas biji kakao yang diproduksi petani juga profesionalisme petani dan koperasi. Koperasi juga dapat menilai ketepatan KKI dalam melakukan pembayaran.

Melalui pertemuan tripartit ini, Rikolto memaparkan kepada KKI tentang potensi produksi kakao di tiga koperasi dampingan Rikolto yaitu: Amanah (Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat), Masagena (Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan) dan Cahaya Sehati (Kabupaten Luwu Timur). Hingga saat ini sudah ada 7.000 petani kakao yang terdaftar melakukan pemasaran bersama melalui tiga koperasi tersebut.

Pertemuan ini membuka peluang besar bagi koperasi untuk bernegosiasi langsung dengan KKI guna menyetujui kesepakatan bisnis. KKI memiliki kapasitas pengolahan biji kakao sebanyak 65.000 ton setiap tahun. Oleh karena itu, mereka membutuhkan suplai biji kakao yang berkelanjutan.

Peni Agustijanto, Manajer Sektor Kopi dan Kakao Rikolto di Indonesia, mengatakan bahwa KKI menunjukkan visi dan misi yang sejalan dengan Rikolto. “KKI menunjukkan transparansi, keadilan dan inklusivitas dalam menjalankan bisnisnya. Mereka melibatkan dan memberi informasi yang terbuka kepada koperasi sejak dari awal. Ini sejalan dengan prinsip bisnis inklusif Rikolto,” ujarnya.

Salah satu informasi yang dikemukakan di awal adalah soal biaya diferensiasi. Dengan informasi ini, koperasi dapat mengetahui risiko bisnis dan membuat perencanaan yang matang untuk mengurangi risiko tersebut.

KKI menunjukkan transparansi, keadilan dan inklusivitas dalam menjalankan bisnisnya. Mereka melibatkan dan memberi informasi yang terbuka kepada koperasi sejak dari awal. Ini sejalan dengan prinsip bisnis inklusif Rikolto.

Peni Agustijanto Manajer Sektor Kopi dan Kakao - Rikolto di Indonesia