Generasi muda akan mewarisi salah satu tantangan terbesar yang bahkan sudah mulai kita rasakan dan perjuangkan sekarang: bagaimana memberi makan populasi dunia yang kian berkembang pesat. Seperti apa masa depan pangan kita mengingat usia rata-rata para petani saat ini berkisar antara 55-60 tahun?
Organisasi Dana Populasi PBB (UN Population Fund) baru-baru ini melaporkan bahwa estimasi populasi anak muda usia 10-24 tahun telah mencapai rekor tertinggi, yakni 1,8 miliar. Di Indonesia, penelitian oleh McKinsey and Company juga menemukan bahwa penduduk perkotaan yang tumbuh pesat sebagian besar terdiri dari orang-orang muda. Alih-alih memperlakukan fakta ini sebagai ancaman, VECO justru melihat banyaknya kesempatan yang tersedia. Jumlah anak muda yang sangat banyak ini adalah potensi besar untuk kemajuan ekonomi dan sosial yang luar biasa.
Bulan lalu, VECO Indonesia dan VECO Belgia bersama-sama mengunjungi sebuah SMA di Denpasar, Bali, yaitu SMAN 4, untuk berbicara dengan siswa-siswinya dan belajar lebih banyak dari mereka tentang apa yang mereka bayangkan dapat menjadi makanan kita di masa depan. Dihadiri oleh sekitar 20 siswa-siswi yang mewakili klab bahasa Inggris dan klab riset, Caroline Huyghe, Koordinator Program Makanan untuk Masa Depan (Food for the Future) dari VECO Belgia memperkenalkan konsep pangan untuk masa mendatang dan melibatkan para pelajar muda tersebut dalam rangkaian diskusi yang memicu pemikiran mereka tentang cara-cara untuk memastikan sumber daya pangan lokal dan melanjutkan tradisi pangan sehat dan berkelanjutan hingga masa yang akan datang.