Sebuah penelitian yang dilakukan pada konsumsi karbohidrat dan sayuran di rumah tangga kota Solo mengungkapkan bahwa dari 275 keluarga yang tersebar di 11 kelurahan di 5 kabupaten makan 3 - 4 kali sehari pada tahun 2017. Tiga makanan pokok yang dikonsumsi secara teratur: nasi, pisang rebus dan roti putih. Sekitar 90% responden di kota Solo mengkonsumsi beras 292,18 gram atau setara dengan 150 gram beras per hari. Sebagian besar responden (sekitar 98,9%) memasak sendiri nasi yang dikonsumsi.
Diperkirakan sisa nasi yang dimasak di rumah sekitar 100 gram, dan 20 gram sisa nasi yang berasal dari membeli. Pengelolaan makanan sisa sejauh ini sudah bagus karena dibuat menjadi makanan hewan, dan beberapa diolah menjadi makanan lain seperti nasi goreng, kerupuk beras dan kue.
Karak, kerupuk nasi, merupakan salah satu cemilan favorit di kota Solo. Orang-orang biasanya makan karak dengan nasi dan atau sebagai lauk. Sampai ada istilah makan kurang lengkap tanpa disertai dengan karak. Karak juga merupakan souvenir khas kota Solo.
Meskipun sisa makanan karbohidrat telah diproses ulang menjadi makanan lain, banyak usaha rumahan dan makanan olahan lainnya tetap menggunakan pengawet makanan terlarang seperti boraks, pewarna buatan dan perasa buatan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengusaha rumahan, staf layanan medis, pekerja panti asuhan dan anak muda dalam memproses makanan sisa, pelatihan pengolahan makanan perlu dilakukan.