Agar Kekayaan Tak Jadi Kutukan

Agar Kekayaan Tak Jadi Kutukan

30/04/2014

Jika tak dikelola dengan baik, kekayaan bisa jadi malah berubah menjadi kutukan.

Begitulah sering kali tergambar dari tempat-tempat terpencil di Indonesia. Begitu pula di Kerinci, Jambi. Daerah ini kaya karena kondisi alamnya. Berada di ketinggian antara 500 – 3.800 meter di atas permukaan dengan bentangan bukit terpanjang di Pulau Sumatera, Kerinci sangatlah kaya.

Daerah ini menghasilkan kayu manis yang bahkan melebihi kebutuhan dunia. Menurut beberapa sumber, kayu manis dari Kerinci menyumbang sekitar 70 persen pasokan di dunia.

Dari kulit manis yang tersebar di lereng-lereng bukit, petani setempat bisa mendapatkan uang hingga puluhan juta tiap kali panen. Namun, sayangnya, panen ini hanya terjadi 10-15 tahun sekali. Selebihnya, petani membiarkan lahan di bawah rimbun pohon-pohon kayu manis tersebut menganggur.

Hal serupa terjadi di banyak tempat di Indonesia. Petani manja karena toh tanpa harus diolah pun tanah sudah subur dan menghasilkan untuk mereka. Petani merasa sudah cukup tanpa harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa memperoleh hasil lebih banyak lagi.

Padahal, tanah subur di mana kayu manis tersebut bisa memberikan hasil yang lebih banyak.

VECO Indonesia bersama mitra lokal di Jambi, Mitra Aksi, ingin agar petani tak terlena oleh kekayaan alamnya. Sejak Januari 2013, VECO Indonesia dan Mitra Aksi mendampingi petani agar bisa meningkatkan pendapatan mereka dari tanah mereka sendiri.

Pertama melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kayu manis. VECO Indonesia mendorong dan mendampingi petani agar menerapkan Internal Control System (ICS) dalam produk mereka. Meskipun upaya ini baru dimulai, karena organisasi petani di sana juga relatif baru, namun saat ini petani mulai menerapkan sistem tersebut.

Harapannya, jika kualitas produknya lebih baik, maka petani bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi pula.

Kedua, upaya tersebut dilakukan melalui pemanfaatan lahan di kebun kayu manis. Petani menanam tanaman selingan seperti cabai, tomat, maupun sayur lain secara organik. Dengan sistem intercroping ini, petani mengolah lahan yang sebelumnya dibiarkan menganggur tidak produktif.

Tema tentang kayu manis di Kerinci, Jambi menjadi topik utama di LONTAR edisi April 2014. Selamat membaca format e-paper LONTAR edisi April 2014 tersebut.