Festival ini sekaligus tempat berbagi pengalaman pengembangan kakao secara berkelanjutan.
Pada 11 – 13 November lalu, petani kakao di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat mengadakan Festival Kakao Berkelanjutan. Kegiatan yang diadakan di Desa Pussui, Kecamatan Luyo ini menjadi ajang silaturahmi serta berbagi informasi dan pengetahuan para pemangku kepentingan terkait kakao.
Sebanyak 6 organisasi petani tingkat kecamatan di Polman dan 48 kelompok tani yang membawa sekitar 420 petani hadir sebagai peserta. Selain itu hadir pula kelompok tani dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Instansi pemerintah pun turut hadir antara lain Dinas Pertanian, Peternakan dan Tanaman Pangan; Dinas Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; Camat Luyo, serta beberapa Kepala Desa se-Kecamatan Luyo.
Festival Kakao Berkelanjutan ini melibatkan beberapa sponsor sebagai pendukung antara lain Armajaro, Mars, Bumi Surya, Petrosida Gresik, Syngenta, Kresna Bumitama Sejati dan Pemkab Polewali Mandar.
Festival tersebut berupa perkemahan dengan pertandingan berbagai jenis lomba. Ada lomba asah terampil, kebun sehat, organisasi petani dan permainan. Lomba kebun sehat dan organisasi petani melibatkan tim penilai dari petugas penyuluh lapangan (PPL). Khusus lomba kebun sehat dan organisasi petani ini sudah dilaksanakan sejak awal tahun ini sehingga penilaiannya bersifat terus menerus. Fetival hanya puncak lomba itu.
Selama festival, berbagai lomba yang diadakan pun hal-hal terkait pengembangan kakao berkelanjutan. Misalnya kemampuan melakukan side grafting dan chupon grafting. Juara lomba ini Tim Kecamatan Tapango. Mereka mendapatkan hadiah sepasang bibit kambing, trofi dan uang pembinaan. Tim Kecamatan Tapango ini pun mendapatkan Juara Umum Festival Kakao Berkelanjutan tahun tahun 2013
Festival Kakao Berkelanjutan difasilitasi Wahana Sukses Pertanian Terpandang (Wasiat), lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendampingi petani kakao di Polman dan sekitarnya. Wasiat mendampingi pula petani di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, Sulawesi Selatan; Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah; dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. VECO Indonesia yang selama ini mendukung petani Wasiat dan sekitarnya pun turut serta dalam festival tersebut.
Dalam sambutan pembukaanya, Koordinator Lapangan VECO Indonesia di Sulawesi Peni Agustiyanto, menilai festival berlangsung sukses dan cukup meriah meskipun masih terdapat kekurangan. Suksesnya festival ini merupakan langkah lebih maju dibanding daerah lain di mana VECO Indonesia bekerja.
“Selama festival tersebut terlihat bagaimana kerja sama petani, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta terkait kakao di Polman sudah berjalan dengan baik,” kata Peni Agusiyanto. [Parmansyah, Kepala Seksi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat]