Pahlawan Kedaulatan Pangan dari Sumba Timur

Pahlawan Kedaulatan Pangan dari Sumba Timur

13/11/2013

Jacob Tanda mendapatkan penghargaan sebagai Pahlawan untuk Indonesia.

Kepala Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur tersebut termasuk satu dari sepuluh Pahlawan untuk Indonesia menurut MNC, kelompok media televisi terbesar di Indonesia. Penghargaan diberikan pada 10 November, Hari Pahlawan di Indonesia.

Para pahlawan tersebut mendapatkan penghargaan dari MNC atas dedikasi mereka pada bidang masing-masing. Jacob Tanda dianggap berjasa karena telah memperjuangkan kedaulatan pangan di desanya. Penilaian tersebut diberikan oleh juri antara lain sosiolog Imam Prasodjo dan mantan Ketua Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif.

Pahlawan untuk Indonesia merupakan penghargaan yang diberikan oleh MNC Group, pemilik stasiun televisi RCTI, MNC TV, Gobal TV, dan media penyiaran lain. Panitia penghargaan memilih orang-orang berdedikasi dari daerah-daerah di Indonesia yang dianggap bisa menjadi inspirasi. Bidang penghargaan tersebut ada ekonomi, sosial, maupun budaya.

Keberhasilan tersebut tak bisa dilepaskan dari dukungan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, mitra VECO Indonesia untuk advokasi. Sejak lima tahun lalu KRKP melaksanakan program Desa Mandiri Pangan Desa Sejahtera (DMPDS), termasuk di Mbatakapidu.

Manajer Advokasi dan Jaringan KRKP Said Abdullah mengatakan Jacob layak mendapatkan penghargaan tersebut karena kepala desa tersebut sudah berhasil mewujudkan kedaulatan pangan di desanya. Melalui usaha keras Jacob bersama warga, kini Mbatakapidu sudah memiliki lumbung pangan. Lumbung pangan itu ada di tiga tingkat yaitu di lahan, di dusun, dan di desa.

Bahan pangan tersebut berasal dari desa mereka sendiri. Misalnya jagung, sorghum, dan umbi-umbian. Dengan demikian, warga di desa tersebut tak lagi tergantung pada bahan pangan dari luar karena mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

Menurut Said, Jacob telah memberika energi bisar dan visi soal pangan. Dia telah melakukan apa yang dia inginkan, mewujudkan lumbung pangan di desa.

“Melalui lumbung pangan tersebut, Pak Jacob juga menumbuhkan kebersamaan antarwarga. Kalau mau lapar ya lapar bersama, kalau mau kenyang juga harus bersama,” kata Said.