Pelatihan Keuangan untuk Mitra Baru

Pelatihan Keuangan untuk Mitra Baru

16/06/2014

VECO Indonesia melaksanakan pelatihan keuangan bagi mitra baru. Pelatihan pada 10-12 Juni tersebut diikuti sembilan staf mitra baru. Selama tiga hari, mereka belajar tentang keuangan dipandu manajer dan staf keuangan VECO Indonesia.

Mitra baru tersebut berasal dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi petani, ataupun organisasi profesi. Misalnya Aliansi Organik Indonesia (AOI) Bogor, Asosiasi Kopi Specialty Indonesia (AKI), Gabungan Kelompok Tani Simpatik (Gapoktan) Tasikmalaya, Koperasi Petani Benteng Ala Enrekang, dan lain-lain.

Peserta datang dari beberapa daerah seperti Luwu Utara (Sulawesi Selatan), Maumere (Nusa Tenggara Timur), Boyolali (Jawa Tengah), dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Para mitra ini bekerja di rantai komoditas padi, kakao, maupun kopi.

Mereka pada umumnya mitra yang mulai bekerja sama dengan VECO Indonesia pada tahun ini atau tahun lalu. Oleh karena itu, para mitra baru harus belajar meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan keuangan dan tandarisasi laporan keuangan VECO Indonesia.

Fasilitator pelatihan adalah Wayan Adiana Manajer Keuangan VECO Indonesia serta Kadek Sri Rahayu dan I Nyoman Suryawan, staf keuangan.

Selama pelatihan para staf keuangan mitra belajar antara lain tentang aturan dasar keuangan, standar laporan keuangan VECO Indonesia dan lembaga donor, dan lain-lain. “Selain belajar teori, peserta juga praktik membuat laporan dengan format yang sudah kami siapkan,” kata Adiana.

Menurut Adi hasil pelatihan tersebut adalah adanya pemahaman yang sama antara VECO Indonesia dan para mitra terkait laporan keuangan. Peserta juga diharapkan memiliki keterampilan membuat laporan keuangan sesuai standar VECO Indonesia.

“Kami juga sekaligus memonitoring sejauh mana pengeluaran para mitra baru selama periode enam bulan yang sudah berjalan,” ujarnya.

Pelatihan keuangan sendiri diadakan tiap tahun. Melalui pelatihan semacam ini VECO Indonesia berusaha agar para mitra, terutama organisasi petani, mampu mencatat dan melacak transaksi keuangan mereka. “Pencatatan transaksi sangat penting untuk transparansi dan akuntabilitas organisasi,” tambah Adiana.