Tak hanya memberi makan untuk dunia, pertanian berbasis keluarga juga merawat planet ini.
Dukungan terhadap pertanian berbasis keluarga (family farming) melalui akses terhadap pasar bisa berdampak besar terhadap peningkatan pendapatan petani.
Demikian laporan riset terbaru dari Food Tank, jaringan internasional untuk para peneliti, petani, dan pengambil kebijakan terkait pertanian berkelanjutan khususnya pangan. Dalam laporan yang dipublikasikan pada minggu lalu itu, Food Tank memberikan contoh keberhasilan Asosiasi Petani Padi Organik Boyolali (APPOLI), mitra VECO Indonesia di Jawa.
Sertifikasi organik oleh petani padi di Boyolali berdampak terhadap peningkatan taraf hidup mereka. Biaya produksi turun hingga 40 persen dan harga komoditas justru meningkat, 20 persen lebih tinggi dibanding beras non-organik.
Keberhasilan anggota APPOLI membuktikan bahwa pertanian berbasis keluarga tak hanya meningkatkan taraf hidup petani dan memberikan pangan untuk bumi tapi juga menjaga lingkungan. Petani kecil telah menghasilkan dampak beruntun tak hanya untuk sektor pertanian tapi juga sektor lain seperti infrastruktur, pengolahan, dan konstruksi.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pertanian berbasis keluarga tak hanya memberikan pangan pada dunia tapi juga merawat planet ini. Pertanian berbasis keluarga merupakan cara efektif untuk mewujudkan kedaulatan pangan, meningkatkan taraf hidup petani, menjaga keberagaman, serta melestarikan lingkungan ketika populasi terus bertambah.
“Oleh karena itu, pertanian berbasis keluarga layak untuk diakui atas banyak peran yang telah mereka mainkan, sebagai pengusaha perempuan maupun laki-laki, inovator, guru, maupun pelayan bagi tanah. Keluarga petani membutuhkan pengakuan dan dukungan kita sekarang juga,” kata Caterina Batello, Pelaksana Senior FAO.
Laporan lengkap berjudul Food Tank by the Numbers: Family Farming itu bisa dibaca di website Food Tank.