Petani Indonesia Pamerkan Kopi Terbaik di Surabaya

Petani Indonesia Pamerkan Kopi Terbaik di Surabaya

11/09/2013

Selain memamerkan kopi, petani juga belajar mempelajari selera konsumen.

Petani kopi mitra VECO Indonesia dari Toraja (Sulawesi Tengah) serta Manggarai dan Bajawa, Flores (Nusa Tenggara Timur) memamerkan kopi-kopi terbaik mereka di Surabaya Town Square (SUTOS). Pembukaan pameran diadakan pada akhir pekan lalu di SUTOS.

Pameran ini diikuti petani-petani dari wilayah-wilayah produsen specialty coffee di Indonesia, yaitu Toraja, Bajawa, dan Manggarai. Kopi arabika Toraja merupakan kopi terbaik cita rasanya pada lelang kopi di Surabaya tahun 2012 lalu. Adapun kopi robusta Manggarai mendapatkan peringkat pertama pada kegiatan yang sama. Sedangkan kopi arabika Bajawa, yang di pasar dunia terkenal dengan nama Arabika Flores Bajawa (AFB) merupakan find coffee yang diekspor hingga Amerika dan Eropa.

Kopi-kopi dari tiga wilayah tersebut dihasilkan dari proses budidaya kopi yang sama, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Para petani menerapkan pola pertanian organik tanpa asupan bahan kimia sama sekali.

Para petani yang ikut dalam pameran merupakan anggota organisasi petani kopi di masing-masing wilayah, seperti Perhimpunan Petani Kopi Toraja (PPKT), Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom), dan Perhimpunan Petani Watuata (Permata) Bajawa. Ketiga organisasi petani tersebut merupakan petani dampingan VECO Indonesia, lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional, bersama LSM-LSM mitra lokal.

Selama pameran dari 7 – 14 September nanti, para petani kopi terbaik ini tak hanya memamerkan produk-produk terbaiknya tapi juga belajar memasarkan kopi secara langsung kepada konsumen. Karena itu pula, selama pameran itu, petani juga menyebarluaskan kuesioner untuk konsumen di salah satu tempat gaul di Surabaya itu.

Rogier Eijkens, Perwakilan Regional VECO Indonesia, mengatakan ada dua tujuan pameran ini. Pertama adalah untuk mengenalkan kopi-kopi terbaik dari petani Indonesia. “Indonesia merupakan produsen kopi-kopi terbaik di dunia tapi kurang dikenal daerah produksinya. Karena itu kami ingin agar mereka dikenal di pasar dunia,” kata Rogier.

Tujuan kedua adalah agar petani bisa belajar memasarkan secara langsung sekaligus mengenali selera konsumen terhadap kopi mereka. Karena itulah selama pameran tersebut juga ada proses pembuatan kopi dan tes cita rasa dari tiga wilayah tersebut. Selanjutnya konsumen juga diajak untuk mengisi survei tentang kualitas masing-masing kopi terbaik itu.

Pameran kopi ini juga melibatkan pihak swasta yaitu Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan Anomali Coffee. AKSI merupakan organisasi pengusaha kopi seluruh Indonesia. Adapun Anomali Coffee adalah perusahaan pengolah kopi yang mengenalkan dan menyajikan kopi-kopi terbaik dari Indonesia. Pameran juga digelar sebagai bagian dari Pertemuan Tahunan Mitra VECO Indonesia di Surabaya pekan depan.